Tempat terapi saraf kejepit jakarta dan pekanbaru - Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan cara yang unik. Ada yang cepat tangkap saat belajar ada juga yang butuh waktu lebih lama untuk memahami sesuatu. Nah anak anak yang masuk kategori slow learner sering kali tidak langsung dikenali. Mereka bukan anak malas atau tak mau belajar mereka hanya membutuhkan pendekatan yang berbeda. Sayangnya karena ciri cirinya sering samar banyak orang tua baru menyadarinya setelah anak mengalami ketertinggalan cukup jauh di sekolah.
Kalau kamu merasa anakmu mungkin mengalami hal ini yuk simak 7 ciri ciri slow learner yang sering luput dari perhatian. Siapa tahu ini bisa jadi insight penting buat kamu sebagai orang tua guru atau pengasuh.
Anak slow learner biasanya butuh waktu lebih lama untuk memahami perintah atau pelajaran baru. Saat diberikan tugas mereka bisa terlihat bingung atau sering bertanya ulang meski penjelasan sudah diberikan. Ini bukan karena tidak fokus tapi memang kemampuan memproses informasi mereka berjalan lebih lambat dari teman temannya. Kalau dibiarkan terus tanpa pendampingan anak bisa merasa tidak percaya diri karena merasa lebih bodoh dari anak lain—padahal bukan begitu.
Misalnya hari ini anak belajar menghitung sampai 10 besoknya bisa saja lupa lagi dan harus diulang dari awal. Proses penyimpanan informasi jangka panjang memang jadi tantangan buat anak anak slow learner. Mereka butuh pengulangan berkali kali dan metode belajar yang lebih visual atau praktikal agar materi lebih mudah ditangkap dan diingat. Sayangnya di sekolah umum yang serba cepat hal ini sering tidak diperhatikan.
Minta anak mengerjakan tugas selama 15 menit tanpa terdistraksi? Buat slow learner ini bisa jadi hal yang sangat sulit. Mereka sering berpindah pindah perhatian terlihat bosan atau malah sibuk sendiri. Tapi ini beda lho dengan anak yang mengalami GPPH atau ADHD. Anak slow learner bisa fokus tapi hanya dalam waktu singkat dan butuh lebih banyak motivasi dari luar. Lingkungan yang terlalu bising atau tekanan berlebihan bisa makin memperburuk situasi.
Saat anak anak seusianya sudah lancar membaca dan menulis anak slow learner mungkin masih berkutat dengan huruf atau ejaan dasar. Perkembangan akademik mereka sering kali lebih lambat dari standar umur yang seharusnya. Ini bikin mereka sering tertinggal di kelas dan butuh bimbingan ekstra. Orang tua biasanya mulai curiga saat nilai anak tidak kunjung membaik meski sudah diajari berulang ulang.
Bukan berarti mereka tidak mau bicara tapi anak slow learner sering kesulitan menyusun kalimat mengungkapkan ide atau menyampaikan perasaan. Kadang mereka tahu apa yang ingin dikatakan tapi tidak tahu bagaimana menyampaikannya dengan benar. Akibatnya mereka bisa tampak pendiam menarik diri atau jadi frustasi karena merasa tidak dimengerti oleh orang sekitar.
Anak anak dengan tantangan belajar cenderung lebih pasif. Mereka jarang mengajukan pertanyaan di kelas jarang terlibat aktif dalam diskusi atau enggan mencoba hal baru. Ini sering dianggap sebagai pemalu atau tidak tertarik padahal sebenarnya mereka merasa takut salah karena sering tidak paham sepenuhnya. Lingkungan yang tidak mendukung bisa membuat anak semakin menarik diri dan kehilangan rasa ingin tahunya.
Frustasi adalah hal yang sering dirasakan anak slow learner. Mereka tahu mereka berbeda tapi tidak tahu harus bagaimana. Akibatnya mereka bisa jadi mudah marah menangis atau bahkan tantrum saat mengalami kesulitan belajar. Sayangnya banyak yang menyalahartikan ini sebagai perilaku buruk. Padahal ini bentuk ekspresi ketidakmampuan mereka untuk mengatasi tekanan yang dirasakan.
Kalau kamu menemukan beberapa ciri di atas pada anakmu jangan langsung panik atau menyalahkan diri sendiri. Slow learner bukan akhir dari segalanya kok. Yang penting adalah segera mengenali dan memberikan dukungan yang tepat. Terapi pendekatan belajar yang sesuai serta pendampingan yang konsisten bisa sangat membantu perkembangan anak dalam jangka panjang.
Baca juga Fakta Ilmiah Tentang Anak Slow Learner yang Perlu Diketahui Orang Tua
Salah satu solusi yang kini mulai banyak digunakan oleh orang tua adalah pendekatan terapi dari Medical Hacking. Dengan metode khusus dan pendekatan personal Medical Hacking menangani berbagai masalah tumbuh kembang seperti slow learner keterlambatan bicara autisme cerebral palsy hingga gangguan belajar lainnya. Jadi kalau kamu merasa anak butuh bantuan profesional jangan ragu untuk konsultasi.
Segera hubungi Medical Hacking dan mulai perjalanan terapi yang sesuai untuk anak tercinta. Karena setiap anak berhak tumbuh dengan bahagia dan optimal!