Jangan Sampai Tidak Tahu! Ini Perbedaan Distrofi Otot Duchenne dan Becker yang Jarang Orang Tau!

perbedaan distrofi otot duchenne dan becker

Terapi anak autis ringan  - Kamu pernah denger soal penyakit distrofi otot? Nah, banyak banget orang yang masih bingung sama yang namanya perbedaan distrofi otot duchenne dan becker. Dua jenis penyakit otot ini keliatannya mirip, tapi aslinya beda jauh, lho!

Kalau dibahas lebih dalam, ternyata perbedaan ini bisa nentuin seberapa berat gejalanya, kapan munculnya, sampai gimana cara penanganannya. Jadi, biar gak salah kaprah, yuk kita cari tahu dan belajar bersama perbedaan distrofi otot duchenne dan becker melalui penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Distrofi Otot Duchenne dan Becker?

Sebelum membahas perbedaan distrofi otot duchenne dan becker, kamu wajib tau dulu apa sih dua penyakit ini. Distrofi otot itu kondisi dimana otot tubuh jadi makin lama makin lemah gara-gara masalah genetik. Nah, Duchenne biasanya muncul sejak anak-anak kecil, sedangkan Becker lebih lambat gejalanya, kadang baru ketauan pas remaja atau dewasa muda. Jadi dari awal aja udah keliatan kalau beda.

Perbedaan Awal Munculnya Gejala

Kalau ngomongin perbedaan distrofi otot duchenne dan becker, hal pertama yang gampang dilihat adalah kapan gejalanya muncul. Dan berikut adalah perbedaan gejala awal munculnya distrofi otot duchenne dan becker:

• Duchenne: biasanya mulai keliatan pas anak umur 2-5 tahun. Anak jadi gampang jatuh, susah naik tangga, atau jalannya aneh.
• Becker: gejalanya muncul lebih telat, sekitar umur 10 tahun ke atas. Bahkan ada juga yang baru kerasa pas udah dewasa.

Jadi jelas kan, perbedaan awal ini nentuin seberapa cepat penyakitnya bikin otot jadi lemah.

Tingkat Keparahan dan Dampak Sehari-hari

Nah, yang kedua, perbedaan distrofi otot duchenne dan becker juga keliatan dari seberapa parah penyakitnya.

• Duchenne: ini tipe yang lebih berat. Biasanya anak dengan Duchenne bakal butuh kursi roda di usia remaja, terus ada juga risiko masalah jantung dan pernapasan lebih cepat.
• Becker: lebih ringan, meski tetap berbahaya. Penderitanya bisa jalan lebih lama, ada yang sampai dewasa masih bisa jalan sendiri. Masalah jantung tetap bisa muncul, tapi biasanya lebih lambat dibanding Duchenne.

Jadi, semakin cepet gejalanya muncul, biasanya makin parah juga dampaknya ke tubuh.

Baca juga: Macam Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak CP yang Bikin Hidup Lebih Bermakna

Faktor Genetik Penyebabnya

Kamu tau gak, ternyata perbedaan distrofi otot duchenne vs becker itu ada di gennya juga? Dua-duanya disebabkan kelainan pada gen yang bikin protein otot bernama distrophin. Bedanya, pada Duchenne, distrophin hampir gak ada sama sekali, makanya otot cepet rusak. Sementara pada Becker, distrophin masih ada tapi jumlahnya lebih sedikit atau bentuknya gak normal. Jadi efeknya lebih lambat.

Konsultasikan dan dapatkan pengobat terbaik secara cepat dengan klik banner di atas!

Pilihan Pengobatan dan Harapan Hidup

Ngomongin soal pengobatan, memang sampe sekarang belum ada obat yang bisa nyembuhin total. Tapi jangan putus asa, ada kok terapi yang bisa bikin kualitas hidup lebih baik. Di sinilah perbedaan distrofi otot duchenne vs becker juga berperan.

• Duchenne: biasanya butuh pengawasan medis ketat dari kecil, mulai dari terapi fisik, obat khusus, sampai alat bantu.
• Becker: tetap butuh terapi, tapi progresnya lebih santai karena kondisinya gak separah Duchenne.

Dan kalau kamu lagi nyari tempat pengobatan penyakit tersebut, maka salah satu yang paling direkomendasikan adalah Medical Hacking. Tempat terapi ini bisa banget menangani terapi otot, fisioterapi, atau metode alternatif. Selain itu, Medical Hacking juga sebagai tempat pengobatan alami anak berkebutuhan khusus Bekasi, pusat terapi dan pengobatan terbaik buat jantung, saraf kejepit, dan juga stroke,

Sampai di sini bisa disimpulkan kalau kamu pengen cari solusi terapi terbaik, bisa cek Medical Hacking yang udah terpercaya. Jadi, sekarang kamu udah gak bingung lagi kan soal perbedaan distrofi otot duchenne dan becker? Yuk, kunjungi Medical Hacking sekarang juga!