Terapi Autis - Cemas itu hal yang wajar kita rasakan. Semua orang pasti pernah cemas. Tapi kalau cemasnya berlebihan, tubuh bisa kasih reaksi yang nggak main main. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apa cemas bisa bikin orang kejang?
Ternyata jawabannya nggak cuma ya atau tidak . Untuk beberapa orang, panik dan cemas yang berat banget bisa bikin tubuh bereaksi sangat intens. Otak kita bisa kelebihan sinyal dan akhirnya bikin kita nggak bisa kontrol tubuh. Tapi ini nggak terjadi sama semua orang yang cemas berlebihan. Biasanya, risiko ini lebih tinggi pada mereka yang memang sudah punya epilepsi.
Stres berat itu salah satu pemicu kejang yang paling umum. Nah, orang dengan gangguan cemas juga sering mengalami stres yang berkepanjangan. Ini yang bikin penderita epilepsi lebih gampang kejang kalau cemasnya lagi naik.
Tapi, jarang banget lho ada orang yang pertama kali kejang cuma karena cemas. Kebanyakan orang yang kejang itu memang sudah ada riwayat epilepsi dari dulu, entah itu dari kecil, karena pernah cedera kepala, atau pas usia sudah lanjut. Jadi, kalau kamu cemas banget sampai gejala yang muncul mirip kejang, mendingan langsung periksa. Bisa jadi itu bukan kejang yang sebenarnya, melainkan serangan panik yang parah.
Ada juga kejang parsial yang gejalanya mirip serangan panik. Tapi ini kasusnya tetap jarang. Yang lebih sering, serangan panik itu kelihatan kayak kejang karena gejalanya sama sama bikin tubuh gemetar, napas nggak teratur, dan susah dikendalikan.
Buat yang sudah didiagnosis epilepsi, pengobatan itu hal utama buat kontrol kejang. Ada beberapa pilihan yang biasanya dikasih
Obat anti epilepsi (AED) yang bantu kurangi atau hentiin kejang.
Operasi otak, ini buat yang kejangnya cuma karena bagian kecil di otak.
Alat kecil di dalam tubuh yang bisa bantu kendaliin kejang.
Diet khusus kayak diet ketogenik, ini terbukti bantu sebagian orang buat kurangin kejang.
Pengobatan ini bisa bikin banyak penderita epilepsi hidup lebih baik. Tapi, tantangan tetap ada karena epilepsi itu sering nambahin kecemasan baru.
Jadi, kecemasan itu bukan cuma bisa memicu kejang, tapi juga bisa muncul karena kejang itu sendiri. Kenapa penderita epilepsi sering cemas?
Proses diagnosisnya itu bikin stres.
Kejang yang terjadi bisa bikin rasa takut berlebihan.
Hidup jadi dihantui bayangan kapan kejang berikutnya akan datang.
Perubahan kimia di otak setelah kejang bikin emosi nggak stabil.
Makanya, penting banget buat ngurusin epilepsi dan kecemasan secara barengan. Obat epilepsi memang bantu ngontrol kejang, tapi kalau kecemasannya nggak diurusin, kualitas hidup juga bisa tetap terganggu.
Baca juga Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Gangguan Kecemasan
Selain obat medis, beberapa vitamin juga bisa bantu buat ngurusin epilepsi. Misalnya, Vitamin B6 dan magnesium yang bagus buat sistem saraf. Kalau kekurangan magnesium, risiko kejang bisa naik. Vitamin E juga bisa bantu sebagai antioksidan buat kesehatan otak.
Dengan pola hidup sehat, nutrisi cukup, dan manajemen stres yang baik, gejala epilepsi bisa lebih terkontrol.
Ada juga pendekatan lain kayak Rumah Terapi Medical Hacking yang juga menjadi tempat terapi autis pekanbaru. Mereka punya cara beda buat bantu masalah emosi dan saraf. Medical Hacking pakai beberapa metode kayak Alignment Postural buat seimbangin sistem saraf, Neuro Release buat lepasin ketegangan, dan Nutrisi Personalisasi yang disesuaikan sama kebutuhan tiap orang.
Mereka juga pakai pendekatan dari STIFIn & Wu Xing buat nyesuaiin penanganan emosi, plus metode TCM Zang Fu yang nyambungin emosi sama organ tubuh kayak hati, ginjal, dan jantung. Ada juga titik akupunktur yang dipakai buat bikin tenang.
Jadi, kalau kamu lagi berjuang sama masalah cemas, emosi nggak stabil, atau gangguan saraf, Medical Hacking bisa jadi pilihan alternatif pengobatan yang fokusnya ke tubuh, otak, dan emosi secara menyeluruh.