Terapi autis anak - Disleksia. Mungkin Anda sering dengar kata ini, tapi tidak banyak yang betul betul paham. Ini bukan soal anak yang malas belajar, lho. Disleksia itu salah satu gangguan belajar yang lumayan sering terjadi dan sayangnya, sering nggak disadari dari awal. Biasanya, anak yang mengalaminya jadi susah banget kalau harus baca, nulis, atau sekadar membedakan huruf dan kata.
Banyak orang tua seringnya langsung mikir, Ah, anakku ini kurang fokus! atau Dia males malesan aja nih! Padahal, ini masalahnya lebih dalam. Ada faktor biologis dan juga lingkungan yang ikut main di sini. Kita akan bongkar apa saja sih yang membuat seorang anak berisiko punya disleksia.
Ternyata, ada beberapa faktor risiko utama disleksia yang perlu kita tahu. Ini bukan sekadar tebak tebakan, tapi ada dasar ilmiahnya
Nah, ini yang paling sering. Kalau dalam keluarga Anda ada riwayat kesulitan membaca atau belajar, risiko anak Anda juga mengalaminya jadi lebih tinggi. Ini bukti kalau masalah disleksia ini memang bisa diturunkan.
Bukan berarti otaknya rusak, ya. Tapi, ada kelainan pada struktur atau fungsi otak yang mengurus kemampuan bahasa dan membaca. Bagian otak yang seharusnya bekerja optimal untuk urusan literasi, ternyata ada sedikit gangguan di sana. Ini berperan besar dalam munculnya disleksia.
Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah punya risiko lebih besar. Kenapa? Karena perkembangan otaknya belum sempurna. Ini bisa berdampak pada kemampuan belajar mereka saat besar nanti. Jadi, bukan hanya soal fisik, tapi juga perkembangan saraf dan otak.
Ini penting banget buat para ibu hamil. Paparan terhadap nikotin, alkohol, atau obat obatan terlarang selama kehamilan bisa mengganggu perkembangan otak janin. Akibatnya, kemungkinan anak mengalami gangguan belajar seperti disleksia jadi meningkat.
Selain faktor biologis tadi, lingkungan sekitar anak juga punya pengaruh besar. Dukungan dari orang tua, guru, dan lingkungan itu penting banget.
Kalau anak kurang dapat dukungan di rumah, misalnya jarang ada kegiatan membaca, komunikasi kurang, atau pola asuh yang nggak mendukung perkembangan bahasa, ini bisa bikin hambatan belajar jadi lebih berat. Belum lagi kalau ada kasus cedera otak meski jarang itu juga bisa memicu disleksia. Beberapa anak bahkan menunjukkan keterlambatan di motorik halus atau kasar, seperti susah banget pegang pensil atau koordinasi tangan dan mata yang kurang pas.
Baca juga Disleksia pada Anak Sekolah Dasar Gejala yang Umum Terlihat
Ingat ya, disleksia itu bukan tanda anak bodoh atau malas. Itu kondisi neurobiologis yang bisa diatasi kok, asal tahu cara yang tepat. Dengan deteksi yang cepat dan intervensi yang sesuai, anak anak disleksia juga bisa berprestasi.
Salah satu cara yang lagi ramai dibicarakan adalah Medical Hacking. Ini semacam rumah terapi alami yang fokusnya menangani gangguan belajar, termasuk disleksia. Pendekatan mereka unik, tidak cuma lihat fisik, tapi juga sistem saraf dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Ada beberapa metode utama di sana
Intinya, mereka memperbaiki posisi tulang belakang bagian atas. Kenapa? Biar aliran darah dan oksigen ke otak khususnya area buat literasi seperti lobus temporalis, parietalis, dan frontal jadi lancar. Sirkulasi yang baik ini membantu banget koordinasi tangan dan mata, yang bermasalah pada anak disleksia.
Ini fokusnya mengaktifkan jalur saraf yang berhubungan sama bahasa, seperti area Broca (bicara) dan Wernicke (pemahaman). Teknik ini tujuannya melepaskan tekanan pada saraf yang menghambat koordinasi penglihatan dan gerakan tangan, jadi proses pengolahan bahasa bisa membaik.
Otak butuh bahan bakar yang benar. Terapi ini menekankan pentingnya asupan nutrisi seperti kolin, omega 3, vitamin D3, B6, dan magnesium. Anak juga harus menghindari makanan yang bikin kabut otak, contohnya makanan dengan pewarna buatan atau kadar gula tinggi.
Mereka juga pakai pendekatan STIFIn dan Wu Xing buat mengenali gaya belajar tiap anak. Karena setiap anak itu unik, terapi harus disesuaikan. Misalnya, ada yang lebih gampang belajar pakai visual, ada juga yang harus dengan langkah logis.
Dari sisi pengobatan tradisional Tiongkok (TCM), disleksia itu sering dihubungkan sama ketidakseimbangan energi pada organ seperti ginjal (sumber kecerdasan), jantung (fokus), dan limpa (konsentrasi). Jadi, dengan menyeimbangkan energi ketiga organ ini, diharapkan kemampuan belajar anak juga ikut meningkat.
Kalau kamu punya anak atau anggota keluarga yang dicurigai punya disleksia, jangan panik. Yang paling penting sekarang adalah mencari cara atau pendekatan yang paling pas buat kondisi anakmu. Medical Hacking bisa jadi salah satu alternatif terapi alami yang bisa kamu pertimbangkan. Mereka gabungkan fisik, nutrisi, dan keseimbangan saraf, tujuannya cuma satu, supaya anak bisa berkembang seoptimal mungkin. Oh ya, Medical Hacking juga telah membuka terapi abk jakarta jadi bagi siapa saja yang mengalami masalah tersebut silahkan konsultasi langsung bersama medical hacking!!