
Tempat pengobatan autis remaja - Mungkin kamu sering dengar istilah disleksia, tapi bagaimana dengan Disgrafia? Ini juga termasuk gangguan belajar, tapi yang ini hubungannya langsung sama kemampuan menulis.
Sederhananya begini, orang yang disgrafia itu sering banget kesusahan waktu disuruh nulis pakai tangan, mengeja, atau bahkan sekadar menyusun kalimat jadi sebuah tulisan.
Nah, yang penting kamu ingat baik baik, disgrafia TIDAK ADA SAMA SEKALI hubungannya dengan tingkat kecerdasan seseorang. Banyak lho anak anak yang sebenarnya pintar banget, mengerti pelajaran dengan baik, tapi begitu diminta nulis atau nyatet, mereka langsung blank atau kesulitan.
Gangguan ini muncul bukan karena mereka malas atau nggak mau belajar. Ini terjadi karena ada perbedaan fungsi di bagian otak yang tugasnya mengatur koordinasi motorik halus (gerakan tangan) dan kemampuan menulis. Jadi, memang secara neurologis, cara kerja tubuh dan otak mereka itu berbeda dari yang lain.
Ciri disgrafia bisa beda beda di setiap orang, tergantung usia dan parahnya gangguan. Tapi, ada beberapa tanda umum yang sering kita lihat
Tulisan Tangan Berantakan, Ini yang paling kelihatan. Tulisan tangan nggak rapi dan nggak konsisten. Kadang huruf besar dan kecil campur aduk. Bentuk hurufnya pun sering berubah ubah setiap kali mereka nulis.
Kesulitan Mengeja, Susah mengeja kata, bahkan untuk kata kata yang padahal sering dipakai sehari hari.
Jarak Nggak Konsisten, Jarak antarhuruf atau antar kata sering terlalu rapat atau justru terlalu jauh. Nggak beraturan.
Cara Pegang Alat Tulis Aneh, Coba perhatikan, cara memegang pensil atau pulpennya kaku, kadang menggenggamnya terlalu kuat.
Proses Menulis Lambat, Menulisnya lama banget. Anak mudah capek atau gampang hilang fokus kalau harus menulis.
Menghindari Kegiatan Menulis, Jelas, karena sulit, mereka cenderung menghindari aktivitas yang melibatkan menulis atau menggambar.
Sulit Tuang Ide ke Tulisan, Kalau disuruh ngomong, mereka bisa jelasin idenya dengan bagus. Tapi begitu diminta menulis, idenya malah hilang di jalan.
Tekanan Tulisan Nggak Seimbang, Kadang menekannya terlalu kuat sampai kertasnya robek. Tapi kadang malah terlalu ringan sampai tulisannya hampir nggak kelihatan.
Kalau tanda tanda ini sering kamu temui, apalagi di usia sekolah, jangan diabaikan ya. Penanganan yang cepat bisa bantu anak beradaptasi dan menemukan cara belajar yang paling pas buat mereka.
Disgrafia memang bukan sesuatu yang bisa hilang sepenuhnya, tapi dampaknya bisa banget dikelola dan dikurangi. Kuncinya ada di dukungan dari orang tua, guru, dan terapis. Ini penting biar anak tetap percaya diri dan nggak merasa dia berbeda. Beberapa hal yang bisa kita lakukan
Latih Motorik Halus, Ajak kegiatan simpel seperti main plastisin (lilin mainan), gambar bebas, atau susun puzzle. Ini bagus banget buat menguatkan otot tangan.
Coba Metode Multisensori, Jangan cuma disuruh nulis di buku. Coba menulis huruf di atas pasir, pakai cat jari, atau menebalkan tulisan di kertas yang timbul. Proses belajar jadi lebih asyik.
Berikan Waktu Tambahan, Jangan paksa anak harus menulis cepat. Waktu tambahan akan bikin mereka lebih tenang dan nggak cemas.
Manfaatkan Teknologi, Biarkan anak merekam pelajaran pakai perekam suara. Mereka juga bisa memanfaatkan aplikasi yang mengubah suara menjadi teks saat menyalin rekaman.
Gunakan Alat Bantu Menulis, Sediakan kertas dengan garis yang tebal, pensil yang bentuknya ergonomis (nyaman digenggam), atau papan miring biar posisi tangan lebih santai.
Coba Tulisan Sambung, Aneh tapi nyata, buat beberapa anak, tulisan sambung justru lebih mudah karena mereka nggak perlu sering sering mengangkat pensil.
Kembangkan Kemampuan Bicara, Minta mereka menceritakan idenya secara lisan dulu sebelum menulis. Ini membantu mereka menata alur pikiran.
Dukung Emosional, Ini paling penting. Jangan pernah membandingkan mereka dengan anak lain. Disgrafia itu bisa bikin anak cepat frustrasi, jadi dukungan dan empati kamu itu sangat dibutuhkan.
Baca juga Anak Diskalkulia Menghadapi Ujian? Begini Cara Membantu Mereka Agar Lebih Mudah
Selain latihan di atas, ada juga terapi yang fokus pada penyelarasan tubuh dan fungsi otak, namanya Medical Hacking. Pendekatan terapi ini fokusnya alami
Rumah Terapi Medical Hacking menangani gangguan belajar termasuk disgrafia dengan beberapa teknik seperti
Alignment Postural, Memperbaiki bagian leher atas dan punggung. Tujuannya biar aliran darah dan oksigen ke otak, terutama area yang mengatur menulis dan membaca, jadi lebih lancar.
Neuro Release, Teknik khusus untuk mengaktifkan jalur saraf otak, seperti area Broca dan Wernicke yang perannya di bicara dan pemahaman bahasa.
Nutrisi Personalisasi, Mengatur pola makan dan asupan nutrisi penting (omega 3, vitamin D3, magnesium) biar fungsi otak maksimal.
Pendekatan STIFIn dan Wu Xing, Ini untuk cari tahu gaya belajar yang paling cocok dan menyeimbangkan energi tubuh biar proses berpikir lebih mulus.
Kalau kamu atau anakmu punya tanda tanda disgrafia, jangan cuma menunggu. Segera cari tahu dan dapatkan evaluasi serta terapi yang sesuai. Rumah Terapi Medical Hacking bisa jadi pilihan, tempat yang menggabungkan cara ilmiah dan alami buat bantu anak berkembang dengan cara yang paling nyaman dan efektif. Oh ya, Medical Hacking juga telah membuka tempat pengobatan abk bekasi jadi bagi siapa saja yang mengalami masalah tersebut silahkan konsultasi langsung bersama medical hacking!!












