Tempat terapi stroke jakarta dan pekanbaru - Epilepsi adalah gangguan saraf yang menyebabkan seseorang mengalami kejang berulang. Bagi mereka yang tidak terlalu akrab dengan kondisi ini, melihat seseorang mengalami kejang bisa terasa menakutkan dan membingungkan. Namun, tetap tenang dan tahu bagaimana menangani situasi ini sangat penting. Berikut ini adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan ketika pengidap epilepsi mengalami kejang.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memastikan orang yang mengalami kejang berada di tempat yang aman. Jika dia sedang berada di area yang ramai atau berbahaya seperti dekat jalan raya, segera pindahkan ke tempat yang lebih aman, seperti di lantai, jauh dari benda tajam atau keras. Namun, jangan mencoba untuk menahannya, karena ini bisa membuat kejangnya lebih parah. Yang terpenting, pastikan lingkungan sekitar bebas dari benda-benda yang bisa membahayakan.
Ketika seseorang mengalami kejang, tubuhnya bisa bergerak tak terkendali, termasuk kepalanya. Kamu bisa memberikan alas seperti bantal atau jaket di bawah kepala mereka jika mereka terbaring di lantai. Hal ini dilakukan agar kepalanya terlindung dari benturan yang dapat menyebabkan cedera tambahan.
Perhatikan juga pakaian yang dikenakan oleh pengidap epilepsi. Jika mereka memakai pakaian yang ketat di area leher, seperti dasi atau baju dengan kerah tinggi, segera kendurkan agar mereka lebih mudah bernapas. Pada saat kejang, otot-otot bisa menegang dan membuat pernapasan menjadi lebih sulit, jadi memberikan ruang pada area leher sangat penting.
Setelah kejang berakhir, salah satu langkah penting yang harus kamu lakukan adalah memutar tubuh mereka ke samping. Posisi ini dikenal sebagai posisi pemulihan, dan sangat membantu untuk memastikan jalan napas mereka tetap terbuka. Dengan posisi ini, kamu bisa mencegah mereka dari risiko tersedak jika ada cairan seperti ludah atau muntah.
Setelah kejang berhenti, biasanya pengidap epilepsi akan merasa bingung dan lelah. Kamu bisa menenangkannya dengan berbicara lembut, dan tetap berada di dekatnya sampai mereka benar-benar pulih. Kehadiran seseorang yang peduli dan menenangkan sangat membantu untuk mengurangi kecemasan setelah kejang berakhir.
Satu hal penting yang sering dilupakan orang adalah memperhatikan dan mencatat waktu kejang dimulai dan berakhir. Kejang biasanya berlangsung sekitar 1-3 menit. Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera hubungi bantuan medis darurat, karena ini bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius.
Bagi pengidap epilepsi yang menggunakan kursi roda, ada penanganan yang sedikit berbeda. Jangan mencoba memindahkan mereka dari kursi roda. Pasang rem kursi roda dan pastikan sabuk pengaman tetap terpasang. Kamu bisa memberikan dukungan tambahan pada kepala untuk menghindari cedera. Biarkan mereka tetap di kursi roda sampai kejang berakhir.
Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa kamu perlu memasukkan sesuatu ke dalam mulut orang yang sedang kejang agar mereka tidak menggigit lidah mereka. Ini adalah mitos yang berbahaya. Jangan memasukkan apapun, termasuk jari atau benda apapun, ke dalam mulut mereka. Ini bisa menyebabkan cedera pada pengidap epilepsi atau bahkan pada diri kamu sendiri. Selain itu, jangan memberikan makanan atau minuman sampai mereka benar-benar pulih sepenuhnya, karena risiko tersedak sangat tinggi.
Selain mengetahui cara memberikan pertolongan pertama, ada juga beberapa pantangan yang perlu diperhatikan oleh pengidap epilepsi agar dapat mengurangi risiko kejang. Beberapa faktor pemicu bisa memperburuk kondisi epilepsi, jadi penting untuk mengenalinya dan menghindarinya.
Pengidap epilepsi biasanya diberikan obat anti-kejang oleh dokter untuk membantu mengontrol kejang. Tidak mengikuti dosis atau waktu yang diresepkan bisa memicu kambuhnya kejang. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk meminum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
Stres adalah salah satu pemicu umum yang bisa menyebabkan kejang pada pengidap epilepsi. Stres dapat meningkatkan aktivitas listrik abnormal di otak yang memicu kejang. Penting bagi pengidap epilepsi untuk mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau berolahraga secara teratur.
Baca juga Mengenal Penyebab Terjadinya Epilepsi pada Bayi
Beberapa pengidap epilepsi mengalami kejang yang dipicu oleh rangsangan visual tertentu, seperti lampu yang berkedip atau pola visual yang cepat. Hal ini dikenal sebagai epilepsi fotosensitif. Oleh karena itu, pengidap epilepsi harus menghindari tempat dengan lampu yang berkedip cepat, seperti klub malam, atau menggunakan alat pelindung seperti kacamata khusus jika terpaksa berada di tempat tersebut.
Menangani orang yang sedang mengalami kejang karena epilepsi memang membutuhkan pengetahuan dan ketenangan. Dengan mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat, kamu bisa membantu mengurangi risiko cedera dan memberikan dukungan yang dibutuhkan. Selain itu, mengenal pantangan yang harus dihindari oleh pengidap epilepsi juga sangat penting untuk membantu mereka hidup dengan lebih nyaman dan aman. Jadi, jangan takut ketika kamu melihat seseorang mengalami kejang, karena dengan sikap yang tenang dan langkah yang tepat, kamu bisa memberikan pertolongan yang sangat berarti.