Tempat pengobatan saraf kejepit jakarta dan pekanbaru - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi yang sering mempengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, mengontrol impuls, dan mengelola energi. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Salah satu pendekatan yang semakin banyak dibahas untuk membantu mengelola gejala ADHD adalah aktivitas fisik. Nah, apa saja sih manfaatnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Salah satu gejala utama ADHD adalah sulitnya menjaga perhatian dalam waktu lama. Aktivitas fisik, seperti olahraga, ternyata dapat membantu meningkatkan kemampuan otak untuk fokus. Ketika kita bergerak, tubuh melepaskan zat kimia seperti dopamin dan norepinefrin yang membantu meningkatkan fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu otak bekerja lebih efisien, terutama di area yang bertanggung jawab untuk perhatian dan pengambilan keputusan.
Misalnya, olahraga seperti bersepeda, berenang, atau lari pagi dapat memberikan efek positif. Bahkan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki selama 20-30 menit saja sudah cukup membantu otak lebih "terorganisir."
Buat orang dengan ADHD, rasa gelisah atau tidak bisa diam adalah masalah yang sering muncul. Nah, aktivitas fisik adalah cara yang bagus untuk menyalurkan energi berlebih itu. Ketika tubuh aktif, otot-otot bekerja dan tubuh menjadi lebih rileks setelahnya. Dengan begitu, kecenderungan untuk bergerak tanpa tujuan (atau yang biasa kita sebut hiperaktif) bisa berkurang.
Olahraga yang membutuhkan fokus, seperti yoga atau seni bela diri, juga dapat membantu mengajarkan kontrol tubuh dan pikiran. Kegiatan ini mengajarkan seseorang untuk memperhatikan gerakan tubuh mereka, yang pada akhirnya bisa membantu mengurangi dorongan impulsif.
ADHD sering kali datang bersama dengan masalah emosional, seperti kecemasan atau depresi. Aktivitas fisik memiliki efek luar biasa dalam meningkatkan mood. Saat berolahraga, tubuh kita menghasilkan endorfin, yaitu zat kimia yang membuat kita merasa bahagia. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi tingkat stres yang sering dialami oleh penderita ADHD.
Aktivitas seperti bermain sepak bola, basket, atau olahraga tim lainnya juga bisa memberikan manfaat tambahan berupa dukungan sosial. Ketika seseorang merasa diterima dan terhubung dengan orang lain, kesejahteraan emosional mereka pun meningkat.
Banyak orang dengan ADHD mengalami kesulitan tidur, seperti sulit memulai tidur atau sering terbangun di malam hari. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat membantu mengatur pola tidur. Tubuh yang lelah setelah berolahraga lebih mudah untuk beristirahat. Selain itu, olahraga juga membantu mengatur ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur kapan kita merasa lelah dan kapan kita merasa segar.
Namun, perlu diingat untuk tidak melakukan olahraga berat mendekati waktu tidur, ya. Hal ini bisa malah membuat tubuh jadi terlalu bersemangat dan sulit untuk rileks.
Banyak aktivitas fisik yang dilakukan secara berkelompok, seperti bermain futsal, bersepeda bersama, atau mengikuti kelas dansa. Aktivitas semacam ini bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk keterampilan sosial. Anak-anak atau orang dewasa dengan ADHD seringkali merasa kesulitan dalam berinteraksi sosial. Dengan terlibat dalam olahraga tim atau kegiatan fisik bersama, mereka dapat belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami pentingnya aturan.
Baca juga Perbedaan ADHD pada Anak Laki-Laki dan Perempuan
Olahraga membutuhkan komitmen, seperti jadwal latihan yang teratur, mengikuti instruksi pelatih, atau bahkan mengatur waktu untuk berlatih sendiri. Bagi orang dengan ADHD, ini bisa menjadi cara yang bagus untuk belajar disiplin. Rutinitas olahraga dapat membantu mereka menciptakan pola hidup yang lebih terorganisir, yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Memulai Aktivitas Fisik untuk ADHD?
Memulai aktivitas fisik tidak perlu rumit, kok. Berikut beberapa tips agar lebih mudah:
Pilih aktivitas yang disukai. Misalnya, jika suka menari, ikutlah kelas zumba atau hip hop.
Mulai dari yang ringan. Jangan langsung memaksakan diri dengan olahraga berat. Cukup mulai dengan jalan kaki atau jogging ringan.
Jadikan kebiasaan. Lakukan secara rutin, misalnya 3-4 kali seminggu.
Gabungkan dengan aktivitas menyenangkan. Misalnya, bermain dengan hewan peliharaan atau mendaki gunung bersama teman.
Libatkan keluarga atau teman. Dukungan dari orang terdekat dapat membuat aktivitas fisik jadi lebih menyenangkan.
Aktivitas fisik bukanlah obat ajaib yang langsung menghilangkan ADHD, tetapi dampaknya sangat signifikan untuk mengelola gejalanya. Dengan olahraga yang teratur, seseorang dengan ADHD dapat merasa lebih tenang, fokus, dan percaya diri. Jadi, yuk mulai bergerak! Tidak hanya tubuh yang jadi sehat, tetapi pikiran juga lebih jernih.
Ingat, konsistensi adalah kunci. Jika dilakukan dengan rutin, manfaat aktivitas fisik ini akan terasa dalam jangka panjang. Semangat mencoba!
Punya masalah dengan proses tumbuh kembang anak? Apakah anak mengalami Celebral Palsy, Gangguan Bicara dan Bahasa, Autism, Down Syndrome, Perawakan Pendek, Retardasi Mental, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas atau GPPH, Hidrocephalus, Poliomyelitis atau polio, Lupus, Poliomyelitis atau Polio, Lupus, Skoliosis, Epilepsi, Lumpuh Layu. Anak Yang Terlambat Bicara, Anak Yang Terlambat Berjalan, Anak Yang Tidak Keluar Suara atau lainnya? Segera hubungi Medical Hacking melalui
Website: medicalhacking.co.id
Telp: +6282297289899