Tempat pengobatan autis remaja - Masih banyak yang salah kaprah soal disleksia. Ini sering banget terjadi. Tidak sedikit orang mikir kalau anak disleksia itu pasti kurang pintar atau malas sekali untuk belajar. Padahal, kalau tahu faktanya, anggapan itu salah besar. Disleksia itu bukan soal tingkat kecerdasan. Bukan sama sekali.
Disleksia itu sebenarnya masalah cara kerja otak dalam memproses bahasa. Khususnya saat anak itu mau membaca, menulis, atau mengenal huruf. Anak anak yang punya disleksia itu punya kemampuan otak yang berbeda, bukan kurang. Mereka bisa saja punya kecerdasan rata rata, bahkan lebih tinggi dari rata rata. Intinya cuma satu, mereka butuh cara belajar yang pas dan sesuai sama gimana cara otaknya bekerja.
Masalahnya, disleksia sering kelihatan seperti anak itu memang sulit sekali belajar. Coba deh perhatikan gejalanya, anak disleksia sering kesulitan waktu mengeja, membaca suka lambat, atau nulis hurufnya terbalik balik. Nah, hal hal kayak gini nih yang bikin orang langsung ambil kesimpulan kalau anak itu tidak mau belajar atau tidak niat. Padahal, masalahnya bukan karena mereka tidak punya kemauan. Masalah intinya ada di sistem pemrosesan bahasa di otak mereka yang memang kerjanya berbeda dari kebanyakan orang.
Penting juga untuk kamu tahu, disleksia itu bukan penyakit. Ini adalah gangguan belajar. Sifatnya memang permanen, tapi tenang saja, ini bisa kok ditangani. Asalkan ada pendekatan dan latihan yang benar. Banyak banget anak disleksia yang akhirnya bisa sukses dan berprestasi, lho, kalau dapat support yang tepat. Kalau cara belajarnya sudah cocok, mereka bisa berkembang, bahkan bisa unggul di bidang lain, misalnya di seni, teknologi, atau logika.
Baca juga Perbedaan Disleksia, ADHD, dan Gangguan Belajar Lainnya
Salah satu tempat yang fokus menangani anak dengan gangguan belajar seperti disleksia adalah Rumah Terapi Medical Hacking. Pendekatan di sini terbilang unik karena mereka menggabungkan terapi untuk tubuh, otak, dan juga nutrisi anak.
Mereka pakai yang namanya Alignment Postural. Terapi ini fokus untuk mengoreksi posisi tulang anak, terutama di bagian leher atas dan punggung tengah. Kenapa? Tujuannya supaya aliran darah dan oksigen ke otak jadi lebih bagus. Terutama di area otak yang bertugas mengatur kemampuan membaca dan menulis, seperti lobus temporalis, parietalis, dan frontal. Kalau posisi tubuh sudah benar, otomatis aliran oksigen dan darah makin lancar, jadi otak juga bisa kerja lebih optimal. Terapi ini juga membantu koordinasi antara mata dan tangan anak, penting sekali untuk proses membaca dan menulis.
Lalu ada juga terapi Neuro Release. Ini berfungsi untuk mengaktifkan jalur saraf yang berhubungan sama kemampuan bahasa dan bicara, contohnya area Broca dan Wernicke. Proses ini akan bantu melepas tekanan pada saraf yang bisa saja memengaruhi koordinasi mata dan tangan. Terapi ini dilakukan dengan hati hati, disesuaikan dengan kondisi anak supaya mereka tetap nyaman.
Selain terapi fisik, nutrisi juga jadi perhatian. Namanya Nutrisi Personalisasi. Anak dengan gangguan belajar sering punya kebutuhan nutrisi yang berbeda. Mereka fokus pada zat zat penting seperti kolin, omega 3, vitamin D3, B6, dan magnesium, karena semua zat ini punya peran besar untuk fungsi otak dan neuroplastisitas. Selain itu, makanan yang bisa bikin otak berkabut (brain fog), misalnya gula kebanyakan, MSG, atau pewarna buatan juga akan dikurangi.
Di sisi lain, Medical Hacking pakai pendekatan STIFIn dan Wu Xing untuk cari tahu gaya belajar terbaik buat setiap anak. STIFIn membantu memahami karakter kecerdasan, apakah anak lebih kuat di visual, logika, afeksi, atau narasi. Dengan ini, metode belajar anak jadi bisa disesuaikan sama tipe dominan mereka. Sedangkan Wu Xing, yang diambil dari teori elemen Tiongkok kuno, dipakai untuk menyeimbangkan energi mental yang berpengaruh pada kemampuan berpikir dan mengolah informasi.
Bahkan dari pandangan TCM (Traditional Chinese Medicine), gangguan belajar itu bisa dikaitkan sama ketidakseimbangan organ tertentu. Contohnya, ginjal itu berkaitan sama kecerdasan bawaan, jantung berhubungan sama fokus dan memori, dan limpa berperan untuk konsentrasi dan kemampuan memahami pelajaran. Dengan menyeimbangkan fungsi organ organ ini, tubuh dan otak bisa bekerja lebih selaras dan baik.
Intinya begini, disleksia itu bukan pertanda kalau anak kamu kurang pintar. Bukan! Mereka cuma butuh pendekatan belajar dan terapi yang tepat sasaran. Dengan gabungan terapi fisik, nutrisi, dan pendekatan personal seperti yang dilakukan di Rumah Terapi Medical Hacking, kemampuan belajar anak itu bisa kok meningkat secara alami, tanpa harus melulu bergantung pada obat obatan.
Kalau kamu atau anak kamu sedang menghadapi masalah belajar seperti disleksia, dyspraxia, atau gangguan konsentrasi, kamu bisa lho mempertimbangkan Medical Hacking sebagai alternatif pengobatan alami. Mereka membantu anak berkembang sesuai potensi mereka, dengan cara yang aman, menyeluruh, dan berbasis pada keseimbangan tubuh dan otak. Oh ya, Medical Hacking juga telah membuka tempat pengobatan abk jakarta jadi bagi siapa saja yang mengalami masalah tersebut silahkan konsultasi langsung bersama medical hacking!!