terapi autis - Pernah nggak sih dengar soal Gejala Sindrom Asperger? Banyak yang ngira ini cuma sifat bawaan anak atau orang dewasa yang pendiam, kaku, atau punya gaya ngomong agak beda. Padahal, sindrom asperger ini sebenarnya masuk ke spektrum autisme yang bisa ngaruh ke cara seseorang berinteraksi, mikir, dan nangkep situasi di sekitarnya.
Uniknya lagi, orang dengan kondisi ini sering banget jago atau “pintar” banget di bidang tertentu, tapi di sisi lain suka kesulitan kalau udah nyangkut urusan sosial. Nah, penasaran apa saja tanda-tandanya Gejala Sindrom Asperger? Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu lebih paham dan bisa aware sejak dini!
Kalau bahas gejala sindrom asperger, yang paling gampang kelihatan biasanya sih soal susahnya berinteraksi sama orang lain. Mereka sering kewalahan buat nangkep bahasa tubuh, ekspresi muka, atau nada suara orang di sekitarnya. Bukan berarti mereka nggak mau berteman, tapi cara mereka memproses informasi sosial itu berbeda. Jadi, kadang mereka dianggap cuek atau kurang peka, padahal sebenarnya nggak begitu.
Nah, ini yang sering bikin orang terkagum-kagum. Salah satu gejala sindrom asperger adalah punya minat super spesifik yang dipelajari secara mendalam. Misalnya, bisa hafal semua jenis dinosaurus lengkap dengan periode hidupnya, atau paham banget detail mesin motor sampai ke baut-bautnya. Keren sih, tapi kadang fokus ini bikin mereka sulit mengalihkan perhatian ke hal lain.
Pola bicara juga jadi tanda yang bisa diperhatikan. Orang dengan sindrom asperger sering punya intonasi atau cara ngomong yang terdengar formal, datar, atau justru sangat detail. Gejala sindrom asperger ini bikin mereka kadang sulit nyambung di obrolan santai karena pembahasannya terlalu spesifik atau nggak nyambung sama topik yang lagi dibahas.
Buat yang belum tahu, orang dengan asperger itu kadang sensitif parah sama suara, cahaya, atau bahkan rasa dari suatu permukaan. Ini termasuk salah satu gejala sindrom asperger yang sering bikin mereka nggak nyaman kalau lagi ada di tempat rame. Contohnya, suara blender yang berisik atau lampu neon yang silau bisa langsung bikin mereka merasa nggak nyaman dan gelisah.
Perubahan mendadak dalam rutinitas bisa banget bikin orang dengan sindrom asperger jadi stres. Mereka biasanya butuh struktur dan jadwal yang jelas. Gejala sindrom asperger ini bikin mereka merasa aman karena semua sudah terprediksi, tapi kalau ada perubahan tiba-tiba, adaptasinya bisa memakan waktu.
Selain soal interaksi sosial, gejala sindrom asperger yang sering kelihatan adalah susahnya ngerti atau nanggepin emosi orang lain. Bukan karena cuek, tapi memang cara otak mereka nangkep ekspresi dan perasaan itu beda. Makanya kadang orang sekitar jadi salah paham, padahal kalau ada dukungan dan pengertian yang pas, komunikasi tetap bisa jalan lancar.
Baca juga: ADHD, Gangguan Mental yang Sering Dialami Anak Milenial
Kalau kamu atau orang dekat mulai nunjukkin beberapa tanda di atas, nggak berarti langsung pasti kena sindrom asperger, tapi penting banget buat cari bantuan dari ahlinya. Soalnya, diagnosis sejak awal bisa bantu nentuin langkah yang paling tepat. Salah satu opsi yang bisa kamu coba adalah terapi.
Yuk konsultasi ke ahlinya dengan klik banner di atas!
Di Tangerang, ada Rumah Terapi Medical Hacking yang ngegabungin terapi akupunktur, bekam, sama terapi nutrisi. Pas banget buat jaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, apalagi kalau kamu lagi cari terapi saraf dan sendi Tangerang biar aktivitas sehari-hari tetap nyaman.
Intinya, penanganan sejak dini itu kunci. Jangan tunggu sampai gejalanya bikin kegiatan harian jadi berantakan. Ingat, paham Gejala Sindrom Asperger sejak awal bisa bikin kamu lebih siap bantu orang yang mengalaminya, sekaligus bikin hidup mereka lebih nyaman dan penuh support. Jadi, jangan ragu buat cari info dan ngobrol langsung sama ahlinya, ya!