Tempat pengobatan stroke jakarta dan pekanbaru - Kita semua pernah ya, ngalamin momen deg-degan saat lihat anak tetangga atau keponakan udah bisa jalan, sementara anak kita masih nyaman merangkak atau bahkan belum bisa duduk sendiri. Rasa khawatir pasti muncul. Normal kok, tapi ada baiknya kita memahami dulu batasan yang seharusnya, biar nggak langsung panik tanpa alasan yang jelas.
Sebenarnya, perkembangan anak nggak bisa disamakan satu sama lain. Setiap anak punya tempo sendiri dalam belajar berjalan. Rata-rata sih, anak mulai berdiri dan melangkah kecil-kecilan antara usia 12 sampai 15 bulan. Tapi, kalau udah lewat 18 bulan dan belum ada tanda-tanda mau jalan, mungkin kita perlu lebih memperhatikan perkembangannya.
Ingat ya, bukan berarti setiap anak yang terlambat berjalan pasti ada masalah. Banyak kok yang baru bisa jalan setelah 18 bulan dan tetap sehat-sehat aja. Cuma, ini bisa jadi tanda awal kalau mungkin ada sesuatu yang perlu diperhatikan.
Ada banyak alasan kenapa anak bisa terlambat jalan. Beberapa di antaranya memang masih dalam batas normal, tapi ada juga yang mungkin memerlukan perhatian lebih.
Kalau ada riwayat di keluarga kita yang punya perkembangan motorik lambat, kemungkinan besar si kecil akan mengikuti jejaknya. Jadi, kalau kita atau pasangan dulu juga baru bisa jalan di usia 18 bulan, mungkin si kecil hanya mengikuti pola keluarga.
Lingkungan yang mendukung sangat penting buat perkembangan anak. Kalau si kecil jarang punya waktu bermain di lantai atau jarang distimulasi buat bergerak, dia bisa jadi kurang termotivasi untuk mencoba berdiri dan berjalan.
Beberapa kondisi medis seperti cerebral palsy, hipotonia (kondisi otot lemah), atau masalah pada tulang bisa bikin anak kesulitan untuk berjalan. Kalau ada masalah medis, biasanya dokter akan mendeteksi tanda-tanda lain selain terlambat jalan.
Vitamin D dan kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang dan otot. Kalau si kecil kekurangan nutrisi ini, pertumbuhan fisiknya mungkin akan terhambat, termasuk kemampuannya untuk berdiri dan berjalan.
Nah, selain umur, ada beberapa tanda lain yang perlu kita awasi. Kalau si kecil menunjukkan beberapa tanda ini, bisa jadi ada yang perlu dikonsultasikan ke dokter
Mengangkat kepala adalah salah satu tahap penting perkembangan motorik bayi. Kalau di usia ini si kecil kesulitan mengangkat kepala, itu bisa jadi tanda otot-ototnya masih lemah.
Duduk adalah dasar penting sebelum anak bisa berdiri. Kalau di usia 9 bulan si kecil masih butuh bantuan untuk duduk, mungkin ada sedikit keterlambatan dalam perkembangan motoriknya.
Memang nggak semua anak merangkak sebelum jalan, tapi merangkak adalah tahap penting untuk menguatkan otot-otot tubuh bagian atas dan bawah. Jadi, kalau si kecil langsung mau berdiri tanpa merangkak, kita tetap perlu memperhatikan bagaimana perkembangan motoriknya.
Saat dia mulai berjalan atau berdiri, perhatikan apakah gerakannya simetris. Kalau salah satu kaki terlihat lebih dominan atau salah satunya tampak lemah, lebih baik segera konsultasi dengan dokter.
Sebenarnya nggak perlu tunggu sampai anak 18 bulan untuk konsultasi kalau memang ada tanda-tanda yang bikin kita khawatir. Tapi, kalau usia si kecil sudah mendekati 18 bulan dan dia belum terlihat mencoba berdiri atau melangkah, sebaiknya bawa ke dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga rontgen atau pemeriksaan lain untuk memastikan semuanya baik-baik aja.
Baca juga Apakah Genetik Berpengaruh pada Anak Terlambat Berjalan?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membantu si kecil mulai melangkah dengan percaya diri
Ajak si kecil bermain di lantai, seperti merangkak, berdiri, dan belajar melangkah dengan bantuan. Mainan yang bisa didorong atau alat bantu berjalan juga bisa jadi pilihan.
Pastikan asupan kalsium dan vitamin D-nya tercukupi, karena ini penting untuk kesehatan tulang dan otot.
Berjemur di pagi hari bisa membantu tubuh anak menghasilkan vitamin D. Sambil berjemur, biarkan dia berinteraksi dengan alam, duduk di atas rumput, atau berjalan di permukaan yang berbeda.
Setiap anak punya ritme perkembangannya sendiri. Hindari membandingkan anak kita dengan anak lain, karena setiap anak unik. Fokus saja pada apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Ingat, setiap anak punya keunikannya sendiri. Jangan langsung panik kalau si kecil sedikit lebih lambat dari anak lainnya dalam mencapai milestone. Cinta, dukungan, dan stimulasi yang kita berikan sangat berpengaruh untuk membantunya mencapai perkembangannya. Kalau memang ada yang dirasa kurang sesuai, jangan ragu buat konsultasi dengan dokter. Yang penting, tetap tenang dan nikmati setiap prosesnya.