tempat pengobatan sakit jantung jakarta dan pekanbaru - Kalau kamu atau orang terdekat lagi berjuang lawan TBC, penting banget tahu macam antibiotik TBC yang biasa dipakai buat ngusir si kuman nakal ini. Soalnya, TBC itu bukan penyakit biasa. Kuman penyebabnya, si Mycobacterium tuberculosis, punya pertahanan kuat, jadi nggak bisa dibasmi pake obat sembarangan. Harus pakai kombinasi antibiotik khusus yang dipakai dalam waktu panjang dan konsisten. Daripada bingung, yuk langsung aja kita bahas satu-satu macam antibiotik TBC yang biasanya diresepin dokter!
Nah, ini dia salah satu antibiotik andalan buat TBC. Isoniazid biasanya dipakai di tahap awal pengobatan karena efeknya cukup cepat buat ngebunuh kuman TBC yang lagi aktif. Obat ini wajib diminum tiap hari selama beberapa bulan, tergantung kondisi tubuh kamu. Tapi jangan takut, selama kamu minum sesuai aturan dan nggak bolong, efek sampingnya bisa diminimalisir, kok.
Satu lagi antibiotik utama yang sering banget jadi bagian dari pengobatan TBC adalah Rifampisin. Obat ini ngeblok kuman TBC supaya nggak bisa berkembang biak. Efeknya cukup kuat, jadi biasanya dipake barengan sama INH. Tapi perlu diingat, Rifampisin bisa bikin warna urin kamu jadi oranye kemerahan, namun nggak usah panik, itu normal, ya!
Kalau kamu lagi di fase awal pengobatan TBC, biasanya dokter juga nambahin Pyrazinamide. Obat ini bantu ngebunuh kuman TBC yang bersembunyi di sel-sel tubuh. Biasanya dipakai selama dua bulan pertama. Efek sampingnya bisa bikin pegal di persendian dan naiknya asam urat, jadi jangan lupa konsultasi rutin, ya.
Ethambutol juga termasuk dalam macam antibiotik TBC yang penting. Tugasnya buat nahan pertumbuhan kuman biar nggak makin banyak. Tapi hati-hati, Ethambutol bisa ganggu penglihatan kalau nggak dikontrol dosisnya. Makanya, dokter biasanya bakal minta kamu rutin cek mata selama pakai obat ini.
Streptomycin itu antibiotik yang biasa dipake kalau pasien nggak cocok sama obat oral atau kalo ada kasus TBC yang udah kebal. Obat ini disuntik, bukan diminum. Meski ampuh, penggunaannya terbatas karena bisa ganggu pendengaran kalau nggak hati-hati. Makanya, pemakaian Streptomycin biasanya diawasi ketat sama tenaga medis.
Dua antibiotik ini termasuk golongan fluoroquinolone, dan biasanya dipake kalau kamu kena TBC yang udah resisten atau kebal sama obat standar. Karena itu, Levofloxacin dan Moxifloxacin disebut juga obat lini kedua. Efek sampingnya bisa lebih berat, jadi harus dipantau lebih ketat juga.
Baca juga: Rontgen TBC? Nggak Serem Kok, Nih Prosesnya!
Nah, dua nama ini mungkin belum terlalu familiar, tapi mulai sering direkomendasikan buat TBC yang udah super bandel alias MDR-TB (Multidrug-Resistant TB). Bedaquiline dan Linezolid ini termasuk macam antibiotik TBC yang kekinian banget, hasil dari riset terbaru. Tapi karena belum semua rumah sakit punya, biasanya dipake di pusat pengobatan khusus.
Biar kamu nggak asal nurut aja tapi juga paham kenapa kamu harus minum obat A, B, sampai D. Pengetahuan ini bikin kamu lebih siap dan lebih kuat mentalnya selama menjalani terapi. Lagian, makin kamu ngerti kondisi tubuh kamu, makin besar juga peluang kamu buat sembuh total dan bebas dari TBC.
Kalau kamu butuh bantuan lebih lanjut atau pengen mulai program pengobatan yang jelas, aman, dan diawasi profesional, langsung aja cek Medical Hacking dengan klik banner di bawah ini!
Mereka punya layanan lengkap buat bantu kamu lepas dari TBC dengan pendekatan modern dan tim yang ngerti banget soal macam antibiotik TBC. Jangan tunggu sampai parah, ya!