Tempat terapi saraf kejepit jakarta dan pekanbaru - Pernah nggak sih, pas lagi ngobrol sama ibu-ibu lain, denger cerita tentang anak yang pintar banget tapi kok susah gaul ? Atau mungkin, Bunda sendiri yang ngalamin anak yang cerdas tapi suka bikin bingung karena tingkahnya yang beda sendiri? Nah, bisa jadi nih, yang kita hadapi itu Asperger.
Banyak banget lho, orang tua, guru, bahkan dokter, yang nggak ngeh kalau ada anak yang punya Asperger. Soalnya, gejalanya itu nggak selalu teriak-teriak minta perhatian. Padahal, kalau kita tahu lebih awal, anak bisa dapat bantuan dan dukungan yang pas. Asperger itu sering disamain sama autisme, tapi bedanya lumayan tipis dan justru karena tipis itu, Asperger bisa nggak ketahuan sampai anak gede.
Ini nih, salah satu alasan kenapa Asperger susah dikenalin: anak-anak dengan Asperger itu biasanya pintar banget, bahkan di atas rata-rata. Mereka bisa ngomong lancar, inget banyak informasi, dan punya hobi yang spesifik banget, kayak astronomi, matematika, atau kereta api. Dari luar, mereka kelihatan kayak anak yang unik atau jenius .
Tapi, masalahnya justru ada di balik kepintaran itu. Anak dengan Asperger sering banget susah baca bahasa tubuh, ekspresi muka, atau yang halus-halus dalam obrolan. Mereka mungkin nggak tahu kapan harus berhenti ngomong, susah nyerna situasi sosial, atau terkesan nggak peduli sama perasaan orang lain. Padahal, bukan karena nggak peduli ya, tapi karena mereka nggak nangkap sinyal-sinyal sosial yang seringnya nggak diucapin itu.
Kebanyakan anak dengan Asperger, waktu kecil, nggak nunjukin ada yang aneh. Mereka bisa mulai ngomong atau jalan tepat waktu, jadi Bunda nggak curiga apa-apa.
Tapi, pas udah gedean, terutama pas masuk sekolah atau mulai bergaul lebih luas, baru deh kelihatan masalahnya. Anak bisa susah punya teman, nggak ngerti aturan main bareng, atau gampang cemas kalau rutinitasnya berubah. Sedihnya, banyak dari mereka akhirnya dibilang aneh , sombong , atau nggak bisa bersosialisasi . Padahal, mereka cuma memproses dunia dengan cara yang beda.
Akibatnya, anak bisa jadi kurang percaya diri, dan hubungannya sama orang lain juga jadi kurang bagus. Nggak sedikit lho anak Asperger yang akhirnya kena bully atau jadi gampang sedih karena nggak dipahami dan didukung.
Buat bisa tahu kalau anak kita punya Asperger, butuh banget perhatian yang mendalam dari segala sisi. Mulai dari gimana dia bergaul, perasaannya, caranya ngomong, sampai kebiasaan sehari-harinya. Kadang, butuh waktu lama buat nyambungin semua potongan teka-teki ini biar bisa dapat diagnosis yang pas.
Baca juga Bagaimana Asperger Didiagnosis oleh Dokter?
Makanya, peran terapi dan pendekatan yang personal itu penting banget. Kayak di Medical Hacking, mereka lihat anak itu secara utuh, nggak cuma dari diagnosisnya aja, tapi juga dari potensi dan kebutuhan uniknya. Terapi yang disesuaikan sama anak, ditambah pemahaman yang menyeluruh tentang kondisi kayak Asperger, bisa bantu anak beradaptasi dan berkembang optimal di lingkungannya.
Jadi, Bunda, kalau Bunda ngerasa ada yang beda di tumbuh kembang anak Bunda, walaupun cuma sedikit, jangan ragu buat konsultasi. Karena seringkali, kalau ditangani lebih awal, hasilnya jauh lebih baik daripada nunggu anak tumbuh dengan sendirinya .
Kalau Bunda curiga anak punya tantangan dalam bergaul, berkomunikasi, atau perilakunya, jangan tunda buat cari bantuan profesional ya. Medical Hacking siap bantu Bunda buat lebih ngerti kondisi anak dan kasih terapi yang pas sesuai kebutuhan uniknya.
Yuk, konsultasikan sekarang juga dengan Medical Hacking dan temukan solusi terbaik buat masa depan anak Bunda!