fbpx
Home
Layanan
Terapi Autis
Artikel Kesehatan
Tanya Jawab
Hubungi Kami
Kantor Pusat:
Jl. Pd. Betung Raya No.10A, Pd. Karya, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15220
LAYANAN KONSULTASI GRATIS:
artikel
ARTIKEL KESEHATAN

Mengenali Ciri dan Tanda Perilaku ADHD pada Balita

31/Aug/2024
Rate this post

Tempat pengobatan sakit jantung jakarta dan pekanbaru - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi neurodevelopmental yang sering terjadi pada anak-anak, termasuk balita. ADHD dapat mempengaruhi cara anak berpikir, bertindak, dan merespons terhadap lingkungan sekitarnya. Meskipun sering diidentifikasi pada usia sekolah, gejala ADHD bisa muncul sejak balita. Mengenali tanda-tanda ADHD pada usia dini sangat penting untuk memberikan intervensi yang tepat. Berikut adalah beberapa tanda perilaku ADHD yang dapat diamati pada balita.

1. Kesulitan untuk Fokus

Salah satu tanda utama ADHD pada balita adalah kesulitan untuk fokus. Anak-anak dengan ADHD seringkali tidak mampu mempertahankan perhatian mereka pada satu aktivitas untuk waktu yang lama. Mereka mungkin mudah terganggu oleh hal-hal di sekitar mereka, seperti suara, gerakan, atau perubahan di lingkungan. Dalam konteks bermain, mereka mungkin sering berpindah dari satu mainan ke mainan lain tanpa menyelesaikan aktivitas sebelumnya. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami kesulitan dalam mengelola perhatian mereka, yang merupakan salah satu ciri utama ADHD.

2. Kerap Gelisah dan Tidak Tenang

Balita dengan ADHD seringkali sulit untuk duduk diam atau tetap tenang dalam situasi yang memerlukan konsentrasi. Mereka cenderung selalu bergerak, bahkan saat sedang duduk. Gelisah dan tidak tenang ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk, seperti menggoyangkan kaki, menggerakkan tangan, atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa alasan yang jelas. Anak-anak ini mungkin merasa sulit untuk bermain dengan tenang, mengikuti aturan dalam permainan, atau duduk diam selama waktu cerita di sekolah atau rumah. Kegelisahan yang berlebihan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak dan mempengaruhi perkembangan sosial serta akademik mereka.

3. Impulsif

Impulsif adalah ciri lain dari ADHD yang sering terlihat pada balita. Anak-anak dengan ADHD mungkin menunjukkan perilaku yang sangat impulsif, seperti bertindak tanpa berpikir atau bereaksi berlebihan terhadap situasi. Beberapa contoh perilaku impulsif pada balita dengan ADHD meliputi

Ketidaksabaran yang Ekstrem

Balita dengan ADHD seringkali menunjukkan ketidaksabaran yang ekstrim terhadap orang lain. Mereka mungkin sulit menunggu giliran saat bermain dengan teman sebaya, seringkali ingin langsung terlibat tanpa mengikuti aturan.

Menolak Menunggu Giliran

Anak-anak dengan ADHD sering kali menolak menunggu giliran mereka dalam permainan atau aktivitas kelompok. Mereka mungkin menyela anak lain atau melibatkan diri mereka sendiri sebelum waktunya.

Menyela Pembicaraan

Balita dengan ADHD cenderung menyela pembicaraan orang dewasa atau anak lain. Mereka sulit menunggu hingga orang lain selesai berbicara dan seringkali melontarkan komentar pada waktu yang tidak tepat.

Mengontrol Emosi

Mengendalikan emosi adalah tantangan besar bagi balita dengan ADHD. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengontrol ledakan emosional, seperti marah atau menangis dengan intensitas yang berlebihan. Ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap konflik dengan orang lain.

Mengganggu Saat Bermain

Balita dengan ADHD mungkin cenderung mengganggu ketika anak-anak lain sedang bermain, daripada meminta izin terlebih dahulu untuk bergabung. Mereka juga mungkin lebih suka mengambil alih permainan, tanpa memperhatikan perasaan anak lain.

4. Menunjukkan Gejala Tambahan Lainnya

Selain tanda-tanda utama di atas, balita dengan ADHD juga mungkin menunjukkan gejala tambahan yang perlu diwaspadai. Beberapa gejala ini bisa menjadi indikator bahwa anak mengalami kesulitan dalam mengelola perilaku mereka:

Perilaku Agresif

Anak dengan ADHD seringkali menunjukkan perilaku agresif saat bermain. Mereka mungkin sulit mengontrol dorongan untuk bertindak kasar terhadap teman sebaya, seperti memukul atau mendorong.

Kurang Hati-hati dengan Orang Asing

Balita dengan ADHD cenderung tidak waspada terhadap orang asing. Mereka mungkin bersikap terlalu percaya diri atau berani dalam situasi yang seharusnya memerlukan kehati-hatian.

Perilaku yang Terlalu Berani

Anak-anak dengan ADHD seringkali menunjukkan perilaku yang terlalu berani atau sembrono. Mereka mungkin tidak takut mencoba hal-hal yang berbahaya atau menantang, bahkan jika itu bisa membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain.

Kurangnya Keterampilan Motorik

Pada usia empat tahun, balita biasanya sudah bisa melompat dengan satu kaki. Namun, anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan motorik ini, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka memerlukan bantuan tambahan dalam perkembangan fisik mereka.

Risiko Komplikasi ADHD pada Balita

Jika tidak ditangani dengan baik, ADHD pada balita dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mempengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Beberapa risiko komplikasi ADHD pada balita meliputi:

Tidak Bisa Beradaptasi dengan Lingkungan Sosial

Balita dengan ADHD seringkali kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa.

Rentan Terhadap Kecelakaan

Kurangnya perhatian dan impulsifitas pada balita dengan ADHD membuat mereka lebih rentan terhadap kecelakaan. Mereka mungkin tidak memperhatikan bahaya di sekitar mereka dan sering kali terlibat dalam situasi yang membahayakan.

Harga Diri yang Buruk

Anak-anak dengan ADHD sering kali merasa frustrasi karena tidak mampu mengikuti aturan atau mencapai tujuan tertentu. Hal ini bisa menyebabkan rendahnya harga diri dan perasaan tidak berharga.

Baca juga Menghindari Risiko ADHD pada Anak dan Penanganannya Sejak Dini

Risiko Penyalahgunaan Zat dan Perilaku Nakal

Anak-anak yang mengalami ADHD sejak dini memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam penyalahgunaan alkohol, narkoba, dan perilaku nakal lainnya di kemudian hari. Kurangnya kemampuan untuk mengelola impuls dan emosi dapat menyebabkan mereka mencari pelarian melalui aktivitas berisiko.

Mengenali tanda-tanda ADHD pada balita adalah langkah pertama yang sangat penting dalam memberikan intervensi yang tepat. Dengan dukungan yang tepat, balita dengan ADHD dapat berkembang dengan baik dan mencapai potensi penuh mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Tenaga Kesehatan Profesional
bu-fitri
Fitri Yanti, S.E, A.Ma.Ph, Akp
umi ana terapis medicalhacking.co.id
Herna M, Akp
tenaga medis
M Fahri Nasution, Akp
LIPUTAN MEDICAL HACKING DI MEDIA
berita
TESTIMONI DARI YANG PERNAH BEROBAT
testimoni medicalhackingtestimoni medicalhacking2
testimoni medicalhacking3testimoni medicalhacking4
testimoni medicalhacking5testimoni medicalhacking6
testimoni medicalhacking7testimoni medicalhacking8
logo trans hitam
Konsultasi Gratis!
Rumah Sehat Medical Hacking, "The Real Medical Hacker"
Alamat rumah terapi Medical Hacking
MEDICAL HACKING PUSAT
Jl. Pd. Betung Raya No.10A, Pd. Karya, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15220
+62 852-8196-6899
CABANG BEKASI
Jl.Pulo Ribung Blok AR1 No.29 Ruko Taman Galaxy, Grand Galaxy, Jakasetia, Bekasi Selatan – Jawa Barat 17147
Google Maps
+62 822-7478-9899
CABANG PEKANBARU
Jl. Dahlia No .34, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau 28122
Google Maps
+62 821-2266-8799
support
LAYANAN KONSULTASI GRATIS
icon
© Rumah Sehat Medical Hacking 2019
map-markerchevron-down-circle