Tempat pengobatan stroke jakarta dan pekanbaru - Halo, Bunda! Pasti pengen banget kan lihat si kecil tumbuh sehat, bahagia, dan berkembang sesuai umurnya? Tapi, gimana ya kalau anak kita kok kayaknya aktif banget, susah fokus, atau bahkan lima menit aja susah banget diemnya? Jangan langsung bilang "anak aktif biasa" dulu, Bun! Bisa jadi, itu tanda-tanda ADHD, lho.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas itu gangguan perkembangan saraf yang biasanya muncul sejak kecil. Nah, anak dengan ADHD ini biasanya susah fokus, impulsif, dan susah banget buat tenang. Bukan berarti anak nakal atau kurang didikan ya, Bun. Tapi, memang ada perbedaan cara kerja otak mereka.
Biasanya, gejala ADHD itu dibagi jadi tiga jenis
Kurang Perhatian (Inattentive):
Anak gampang banget terdistraksi. Lagi belajar, eh tiba-tiba main pensil atau lihat ke jendela.
Sering kehilangan barang, kayak alat tulis atau mainan.
Kayak sering melamun gitu, Bun.
Hiperaktif:
Anak kayak "nggak ada capeknya". Lari-larian terus, susah banget buat duduk diam.
Bahkan lagi nonton TV aja masih aja gerak-gerak terus.
Impulsif:
Anak susah banget nahan diri. Sering motong pembicaraan atau jawab sebelum pertanyaan selesai.
Kadang kelihatan "nggak sopan", padahal sebenarnya dia susah nahan impulsnya.
Biasanya, gejala ADHD itu mulai kelihatan sebelum anak usia 12 tahun, bahkan bisa dari umur 3-5 tahun. Tapi, banyak Bunda yang baru sadar pas anak udah masuk sekolah. Soalnya, pas di sekolah kan anak dituntut buat duduk diam dan fokus lebih lama. Padahal, kalau kita deteksi lebih awal, kita bisa bantu anak dengan penanganan yang tepat.
Jangan panik dulu, Bun! Anak dengan ADHD tetap bisa tumbuh jadi anak hebat, kok.
Langsung konsultasi ke ahlinya, kayak dokter anak, psikolog, atau terapis. Jangan cuma dengerin omongan orang lain ya, Bun.
Diagnosa ADHD itu perlu evaluasi menyeluruh.
Kenapa Deteksi Dini Itu Penting Banget?
Biar anak bisa belajar ngatur emosinya.
Biar fokusnya bisa lebih baik.
Biar nggak susah belajar atau bergaul sama teman-temannya.
Anak ADHD itu punya potensi yang luar biasa, mereka kreatif dan energik.
Kalau tidak di tangani, bisa menimbulkan masalah di masa remaja.
Dukungan Bunda Itu Nomor Satu!
Terapi buat ADHD biasanya gabungan antara terapi perilaku, edukasi buat orang tua, dan kadang juga obat. Tapi, yang paling penting itu dukungan dari Bunda. Lingkungan yang penuh kasih sayang dan kesabaran itu penting banget buat bantu anak berkembang.
Baca juga Mengenali Ciri Ciri Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme
Jangan tunda-tunda ya, Bun! Kalau Bunda merasa si kecil ada tanda-tanda ADHD atau gangguan tumbuh kembang lainnya, kayak telat bicara, autisme, cerebral palsy, atau perawakan pendek, jangan ragu buat konsultasi ke ahli.