
Terapi Autis - Gangguan belajar, itu dia masalah yang sering banget kita dengar di kalangan anak anak. Nah, salah satunya yang lumayan sering muncul adalah disgrafia. Ini bukan masalah sepele, lho. Anak yang kena disgrafia itu biasanya kesulitan banget saat harus menulis. Mulai dari bentuk hurufnya yang acak acakan, salah eja melulu, sampai struktur tulisannya yang susah dipahami.
Kamu harus tahu, kondisi disgrafia ini bukan karena anak kamu itu malas atau malah kurang pintar. Jauh dari itu, ini terjadi karena ada masalah di koordinasi antara otak, tangan, dan kemampuan bahasanya. Karena itu, peran kamu sebagai orang tua itu vital banget. Ini bukan cuma soal ngasih dukungan biasa, tapi ini penentu biar si anak enggak sampai kehilangan rasa percaya dirinya.
Pertama dan yang paling utama, kamu perlu mengerti kalau anak dengan disgrafia itu butuh dukungan ekstra, bukan malah tekanan. Enggak usah deh kamu kasih kritik yang berlebihan ketika hasil tulisannya jelek atau banyak banget salahnya. Fokus saja pada seberapa besar usaha yang sudah dia lakukan.
Misalnya, kalau dia coba nulis lebih pelan supaya hasilnya rapi, cepat cepat deh kasih pujian buat usahanya itu. Cara kayak gini bisa membuat anak merasa dihargai dan otomatis jadi lebih semangat buat latihan lagi dan lagi.
Selain itu, jangan sekali kali kamu sembunyikan atau menutup nutupi kondisi disgrafia ini dari anak. Lebih baik terbuka saja dan ajak dia bicara. Dengan dia mengakui dan memahami kondisinya sendiri, anak pasti bakal lebih nyaman dan bisa menerima dirinya. Ciptakan juga suasana belajar di rumah yang santai dan enggak kaku. Belajar itu enggak harus melulu di meja, lho. Bisa sambil main atau gambar gambar, biar anak senang dan belajarnya enggak terasa seperti sedang ditekan.
Kerja sama antara orang tua dan guru di sekolah itu penting banget. Komunikasi harus jalan terus. Kamu perlu ngobrol sama guru biar strategi belajar yang dipakai di rumah dan di sekolah itu sinkron. Jadi, anak dapat pendekatan yang konsisten dan enggak bingung karena dikasih cara belajar yang beda beda.
Anak anak disgrafia ini seringnya ada masalah sama motorik halus. Makanya, latihan buat menguatkan otot tangan dan koordinasi itu wajib dilakukan rutin. Ajak saja anak main tanah liat, mewarnai, gunting gunting kertas, atau remas remas bola kecil. Aktivitas simpel kayak gini bisa bantu kemampuan motorik halusnya membaik tanpa membuat anak merasa kayak sedang menjalani terapi.
Terus, perhatikan juga cara dia pegang pensil. Ajari dia posisi memegang pensil yang nyaman, supaya tangannya enggak cepat capek dan tulisannya bisa lebih terkontrol. Kamu juga bisa siapkan alat bantu kayak kertas dengan garis yang lebar atau jarak antarbaris yang agak renggang. Itu bisa bantu anak menulis jadi lebih teratur.
Jangan lupa, anak dengan disgrafia itu perlu dilatih buat mengekspresikan diri secara lisan. Misalnya, kamu ajak dia cerita tentang kegiatan sehari harinya, tapi harus dengan urutan yang jelas. Mulai dari pagi, siang, sampai malam. Ini bakal bantu anak menyusun ide dan kalimat dengan lebih terstruktur. Setelah dia lancar bercerita, baru deh suruh dia tulis ulang ceritanya itu dalam bentuk tulisan sederhana.
Baca juga Strategi Guru untuk Mendukung Siswa dengan Disgrafia di Kelas
Tapi, perlu diingat, enggak semua anak disgrafia bisa langsung membaik cuma dengan latihan di rumah. Ada juga kondisi yang butuh terapi lebih terarah. Salah satu opsi yang bisa kamu pertimbangkan adalah Medical Hacking. Mereka ini rumah terapi yang fokus menangani masalah gangguan belajar, termasuk disgrafia, dengan metode yang katanya alami dan ilmiah.
Di sana, penanganan disgrafia enggak cuma fokus latihan nulis, tapi juga memperbaiki fungsi tubuh dan otak yang ada hubungannya sama kemampuan belajar. Mereka pakai metode kayak Alignment Postural buat koreksi di bagian servikal atas dan torakal tengah. Tujuannya, biar aliran darah dan oksigen ke area otak yang ngurusin literasi itu meningkat. Terus, ada juga Neuro Release buat aktifkan jalur saraf yang berkaitan dengan bicara dan bahasa, serta Nutrisi Personalisasi yang atur asupan gizi untuk mendukung fungsi otak anak.
Medical Hacking juga pakai pendekatan STIFIn dan Wu Xing buat memahami karakter belajar anak. Terus ada juga pendekatan TCM Zang Fu buat menyeimbangkan energi tubuh, katanya sih ini berpengaruh ke fokus dan kecerdasan alami anak. Intinya, semua terapi disesuaikan banget sama kondisi anak, biar prosesnya nyaman.
Jadi, kalau kamu punya anak dengan disgrafia dan lagi cari solusi alami tanpa harus bergantung sama obat, Medical Hacking ini bisa jadi alternatif pengobatan yang tepat. Di sana, anak kamu enggak cuma dibantu soal kemampuan belajar saja, tapi juga soal keseimbangan tubuh dan fungsi otaknya secara menyeluruh. Oh ya, Medical Hacking juga telah membuka terapi autis tangerang jadi bagi siapa saja yang mengalami masalah tersebut silahkan konsultasi langsung bersama medical hacking!!












