fbpx
Home
Layanan
Terapi Autis
Artikel Kesehatan
Tanya Jawab
Hubungi Kami
Kantor Pusat:
Jl. Pd. Betung Raya No.10A, Pd. Karya, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15220
LAYANAN KONSULTASI GRATIS:
artikel
ARTIKEL KESEHATAN

Perbedaan Epilepsi dengan Kejang Biasa

24/Jan/2025
Rate this post

Tempat terapi sakit jantung jakarta dan pekanbaru - Epilepsi dan kejang biasa sering kali disalah artikan sebagai kondisi yang sama karena keduanya melibatkan aktivitas listrik abnormal di otak yang memicu gerakan tak terkendali. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami, terutama dalam hal diagnosis, penyebab, dan penanganannya. Berikut penjelasan terkait perbedaan utama antara epilepsi dan kejang biasa secara mendalam.

Definisi Epilepsi dan Kejang Biasa

Epilepsi adalah gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan kecenderungan seseorang untuk mengalami kejang berulang tanpa pemicu yang jelas. Kondisi ini terjadi karena gangguan pada aktivitas listrik di otak yang berlangsung dalam waktu tertentu. Menurut data dari World Health Organization (WHO), epilepsi mempengaruhi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu gangguan neurologis yang paling umum.

Di sisi lain, kejang biasa merupakan gejala atau kondisi sementara yang bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada individu yang tidak menderita epilepsi. Kejang biasa biasanya disebabkan oleh faktor tertentu, seperti demam tinggi (kejang demam), trauma kepala, infeksi, atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Kejang biasa tidak selalu mengindikasikan adanya penyakit epilepsi.

Penyebab dan Faktor Risiko

Epilepsi memiliki penyebab yang lebih kompleks dan sering kali tidak diketahui secara pasti. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan epilepsi antara lain adalah riwayat keluarga dengan epilepsi, trauma kepala yang berat, stroke, tumor otak, atau infeksi pada sistem saraf pusat seperti meningitis. Selain itu, kondisi bawaan tertentu seperti cerebral palsy juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami epilepsi.

Kejang biasa, sebaliknya, lebih sering dikaitkan dengan pemicu spesifik. Misalnya, kejang demam terjadi pada anak-anak yang mengalami kenaikan suhu tubuh secara drastis akibat infeksi. Kejang biasa juga dapat disebabkan oleh gangguan elektrolit, seperti kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia) atau dehidrasi. Dalam banyak kasus, kejang biasa berhenti begitu penyebab utamanya diatasi.

Gejala dan Durasi Kejang

Epilepsi ditandai oleh berbagai jenis kejang, yang dapat bervariasi dalam gejala dan durasi. Kejang akibat epilepsi bisa bersifat fokal, yang hanya memengaruhi sebagian kecil otak, atau generalisasi, yang melibatkan seluruh otak. Gejala epilepsi meliputi kehilangan kesadaran, gerakan tubuh yang berulang, kebingungan, dan bahkan sensasi atau emosi yang tidak biasa sebelum kejang (aura).

Kejang biasa, di sisi lain, cenderung terjadi secara tiba-tiba dengan gejala yang lebih sederhana dan biasanya berhubungan langsung dengan pemicunya. Misalnya, pada kejang demam, gejala biasanya meliputi kekakuan otot, menggigil, dan gerakan kejang yang berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Setelah kejang berhenti, pasien biasanya kembali sadar sepenuhnya.

Diagnosis dan Pengobatan

Epilepsi memerlukan diagnosis yang lebih mendalam melalui pemeriksaan neurologis. Dokter biasanya menggunakan elektroensefalografi (EEG) untuk memeriksa aktivitas listrik otak dan pencitraan seperti MRI atau CT scan untuk mendeteksi kemungkinan penyebab struktural. Pengobatan epilepsi melibatkan penggunaan obat antiepilepsi (OAE) secara rutin untuk mencegah kejang, serta, dalam beberapa kasus, operasi atau terapi lainnya.

Kejang biasa biasanya tidak memerlukan pemeriksaan yang terlalu mendalam, kecuali jika kejang tersebut terjadi berulang kali atau memiliki karakteristik yang tidak biasa. Pengobatan kejang biasa fokus pada mengatasi penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, jika kejang disebabkan oleh demam tinggi, langkah utama adalah menurunkan suhu tubuh dengan obat antipiretik dan kompres dingin.

Perbedaan Utama yang Perlu Diperhatikan

Salah satu perbedaan utama antara epilepsi dan kejang biasa adalah sifat kejadiannya. Epilepsi adalah kondisi kronis yang memerlukan pengelolaan jangka panjang, sedangkan kejang biasa umumnya bersifat sementara dan sering kali tidak memerlukan pengobatan khusus setelah penyebabnya diatasi. Selain itu, tidak semua orang yang mengalami kejang memiliki epilepsi, tetapi semua penderita epilepsi pasti mengalami kejang sebagai bagian dari gejalanya.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Mencari bantuan medis sangat penting jika seseorang mengalami kejang untuk pertama kalinya, kejang berlangsung lebih dari lima menit, atau jika kejang terjadi berulang dalam waktu singkat tanpa pemulihan penuh. Untuk penderita epilepsi, penting untuk rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memantau efektivitas pengobatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Epilepsi dan kejang biasa adalah dua kondisi yang berbeda meskipun memiliki gejala yang mirip. Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu dalam memberikan penanganan yang tepat dan mencegah salah diagnosis. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami kejang, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Baca juga Epilepsi pada Anak, Penyebab dan Cara Penanganannya

Medical Hacking, Solusi Terapi Untuk Masalah Penyakit Tumbuh Kembang

Punya masalah dengan proses tumbuh kembang anak? Apakah anak mengalami Celebral Palsy, Gangguan Bicara dan Bahasa, Autism, Down Syndrome, Perawakan Pendek, Retardasi Mental, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas atau GPPH, Hidrocephalus, Poliomyelitis atau polio, Lupus, Poliomyelitis atau Polio, Lupus, Skoliosis, Epilepsi, Lumpuh Layu. Anak Yang Terlambat Bicara, Anak Yang Terlambat Berjalan, Anak Yang Tidak Keluar Suara atau lainnya? Segera hubungi Medical Hacking melalui

Website: medicalhacking.co.id

Telp: +6282297289899

Tenaga Kesehatan Profesional
bu-fitri
M. Roihan Naufal, Str, Akp 
umi ana terapis medicalhacking.co.id
Cherly Rahma Atillah, Str, Akp
tenaga medis
Str, Akp
LIPUTAN MEDICAL HACKING DI MEDIA
berita
TESTIMONI DARI YANG PERNAH BEROBAT
testimoni medicalhackingtestimoni medicalhacking2
testimoni medicalhacking3testimoni medicalhacking4
testimoni medicalhacking5testimoni medicalhacking6
testimoni medicalhacking7testimoni medicalhacking8
logo trans hitam
Konsultasi Gratis!
Rumah Terapi Medical Hacking, "The Real Medical Hacker"
Alamat rumah terapi Medical Hacking
MEDICAL HACKING PUSAT
Jl. Pd. Betung Raya No.10A, Pd. Karya, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15220
+62 852-8196-6899
CABANG BEKASI
Jl.Pulo Ribung Blok AR1 No.29 Ruko Taman Galaxy, Grand Galaxy, Jakasetia, Bekasi Selatan – Jawa Barat 17147
Google Maps
+62 822-7478-9899
CABANG PEKANBARU
Jl. Dahlia No .34, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau 28122
Google Maps
+62 821-2266-8799
support
LAYANAN KONSULTASI GRATIS
icon
© Rumah Sehat Medical Hacking 2019
map-markerchevron-down-circle