Terapi autis remaja - Disgrafia, siapa yang pernah dengar istilah ini? Ini tuh semacam masalah belajar, tapi fokusnya di kemampuan menulis. Intinya, anak yang kena masalah ini suka banget kesulitan bikin tulisan yang rapi, terus ide di kepala tuh susah banget nyampe ke kertas. Mereka juga gampang frustrasi tiap disuruh nulis.
Banyak banget orang tua baru ngeh masalah ini pas anaknya udah masuk Sekolah Dasar, di mana tulisan tangan mulai dilihat atau dibanding-bandingkan sama temen-temen sekelasnya. Padahal, kalau kamu jeli, tanda-tandanya tuh udah kelihatan dari awal, bahkan pas anak masih di rumah.
Langkah paling awal buat deteksi disgrafia itu ya lihat tulisan tangannya. Kamu coba amati, apakah tulisannya itu susah banget dibaca? Huruf-hurufnya enggak konsisten? Atau bentuknya cenderung acak-acakan?
Tulisan yang miring-miring.
Ukuran hurufnya gede-kecil, enggak sama.
Jarak antar huruf atau kata enggak karuan.
Ini semua bisa jadi sinyal awal ada gangguan menulis. Belum lagi, ada anak yang enggak sadar suka campur aduk antara huruf sambung sama huruf cetak dalam satu kalimat.
Ejaan dan Tata Bahasa juga perlu kamu perhatikan. Anak dengan disgrafia sering banget susah nulis kata dengan ejaan yang benar. Kadang ada huruf yang kelewat, atau malah dia nambahin huruf yang enggak penting. Tanda baca juga sering salah penempatan.
Ini bukan karena anak kamu itu malas ya. Tapi memang ada semacam hambatan koordinasi antara otak, tangan, dan kemampuan dia berbahasa.
Selain hasil tulisan, gaya dia nulis juga penting. Anak disgrafia itu sering banget genggam alat tulis terlalu kuat. Akhirnya tangannya cepet banget capek. Ada juga yang posisi nulisnya enggak enak banget, kayak terlalu bungkuk atau nekan kertas kenceng banget.
Ciri umum lainnya: dia sering banget menghapus tulisannya berkali-kali karena enggak puas. Atau parahnya, sebagian anak menghindari kegiatan menulis sama sekali. Mau itu tugas sekolah atau cuma sekadar gambar.
Buat tahu seberapa jauh kesulitannya, kamu bisa coba tes ekspresi lisan sama tulisan. Misalnya, kamu minta anak kamu cerita aja kegiatan dia seharian, dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Ceritanya harus runtut.
Setelah itu, minta dia tulis cerita yang sama persis di kertas.
Dari sini kita bisa lihat. Kalau ide yang dia sampaikan secara lisan itu bagus dan teratur, tapi pas ditulis jadi banyak yang hilang atau berantakan, itu biasanya jadi tanda kuat disgrafia. Ada perbedaan besar antara kemampuan bercerita dan menulis.
Baca juga Teknik Mengajar Tulis Tangan untuk Anak Disgrafia
Mendeteksi aja enggak cukup lho. Kalau anak kamu udah kelihatan tanda-tanda disgrafia, lebih baik ditangani secepatnya. Salah satu alternatif terapi yang bisa kamu coba itu Medical Hacking. Ini semacam rumah terapi alami yang fokus nanganin berbagai masalah belajar, termasuk disgrafia.
Di Medical Hacking, terapinya tuh menyeluruh, enggak cuma lihat gejalanya aja. Metode utamanya ada Alignment Postural. Ini koreksi postur tubuh, terutama di leher (servikal C1–C3) sama punggung tengah. Tujuannya supaya aliran darah dan oksigen ke otak, khususnya area buat baca-tulis, itu lancar. Koordinasi tangan dan mata juga bisa ikut naik.
Terus, ada juga Neuro-Release. Ini aktifin jalur saraf yang ada hubungannya sama kemampuan bicara, pemahaman, membaca, dan menulis. Teknik ini bantu ngurangin tekanan saraf yang ganggu koordinasi mata-tangan dan proses bahasa. Enaknya, terapi udah disesuaikan sama sensitivitas anak kamu terhadap sentuhan, jadi prosesnya nyaman.
Mereka juga pakai Nutrisi Personalisasi. Anak akan diarahkan buat dapat asupan yang dukung fungsi otak, kayak Kolin, Omega-3, Vitamin D3, B6, dan Magnesium. Makanan yang bikin "kabut otak" kayak gula tinggi, MSG, dan pewarna buatan juga dikurangi. Buat anak yang kurang fokus, dikasih suplemen adaptogenik ringan.
Ditambah lagi, ada pendekatan STIFIn & Wu Xing buat paham gaya belajar anak kamu, jadi terapinya bisa benar-benar pas sama karakter dia. Mereka juga pakai konsep TCM Zang Fu yang lihat hubungan organ tubuh (ginjal, jantung, limpa) sama fokus, memori, dan kecerdasan bawaan anak.
Kalau kamu rasa anak kamu udah nunjukin tanda-tanda disgrafia atau masalah belajar lain, segera konsultasikan. Jangan sampai kamu nunggu masalahnya makin parah. Medical Hacking bisa jadi opsi pengobatan alami buat bantu seimbangin fungsi tubuh dan otak anak kamu, supaya dia bisa belajar dengan lebih baik. Oh ya, Medical Hacking juga telah membuka terapi abk jakarta jadi bagi siapa saja yang mengalami masalah tersebut silahkan konsultasi langsung bersama medical hacking!!
